DAMPAK KESEHATAN AKIBAT PERGAULAN BEBAS MUDA-MUDI


I.     PENDAHULUAN
Terwujudnya keadaan sehat, merupakan kehendak semua pihak. Tidak  hanya oleh orang – perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok – kelompok tertentu dan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat.
Adapun yang dimaksud dengan sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis seperti yang tercantum dalam Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
Kesehatan saat ini bukan saja merupakan kebutuhan dari setiap orang, tetapi juga merupakan hak azasi manusia oleh karenanya setiap orang berhak mendapatkan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
II.  DAMPAK KESEHATAN
Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat, dilakukan dengan berbagai upaya yang harus dilaksanakan, baik oleh instansi pemerintah, maupun oleh masyarakat, oleh karena kesehatan bukan saja tanggung jawab pemerintah. Dalam hal ini oleh departemen kesehatan, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat baik perorangan, keluarga maupun kelompok.
      Berbagai dampak dapat ditimbulkan yahng berhubungan dengan kesehatan, baik dampak yang bersifat positif maupun dampak yang bersifat negative.
      Dampak yang bersifat positif dapat terjadi bila masyarakat melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam bentuk peningkatan pelayanan (promosi), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitasi) misalnya kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan, pencegahan terhadappenyakit menular, imunisasi, pengobatan dini penyakit, penggunaan obat-obat yang rasional sesuai dengan resep serta anjuran dokter dan melaksanakan rehabilitasi pasca sakit dan lain-lain.
III. DAMPAK KESEHATAN AKIBAT PERGAULAN BEBAS MUDA – MUDI
Berbagai dampak kesehatan yang dapat vtimbul karena pergaulan bebas yang dilakukan muda – mudi atau remaja, baik yang sangat ringan sampai dengan yang terburuk.
Masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat pergaulan bebas muda – mudi antara lain :
  1.Kebiasaan Merokok
          Dengan berkumpulnya remaja dalam kelompoknya, akan memberikan dampak awal seperti kebiasaan merokok, dimana kegiatan ini merupakan entry point atau pintu masuknya masalah – masalah kesehatan lannya.
      Dengan merokok, dapat menyebabkan ketergantungan terhadap nikotin yang mengandung berbagai zat racun yang berdampak bukan saja kepada dirinya tetapi juga terhadap lingkungannya dan pada akhirnya akan menyebabkan hal yang lebih lanjut atara lain :
a.       TBC paru
b.      Kanker Paru
c.       Kelainan Jantung
d.      Kematian
2.Ganja
Dengan adanya entry point dari kebiasaan meroko, maka para muda – mudi akan mencoba mengguanakan obat-obatan antara lain :
Ganja digunakan oleh remaja atau muda-mudi didalam kelompoknya, yang ama kelamaan akan menyebabkan ketagihan bagi penggunanya. Bila hal ini dilakukan secara berulang-ulang dan yterus menerus, maka akan menjadi kebiasaan yang sangat sulit untuk dihilangkan bahkan akan meningkat kearah pengguna zat-zat lainnya.
3.Napza
Penyalah gunaan obat, yang dimulai dengan jenis narkotika, jenis psikotropika, zat addiktif lainnya, dan akhir-akhir ini marak diberitakan tentang ectasy dan shabu-shabu merupakan masalah yang sangat kompleks dikalangan remaja dan muda-mudi.
             Penggunaan obat-obatan terlarang ini dimulai dengan remaja yang tidak puas dengan pengguanaan ganja, dan dilakukan dalam kelompok-kelompok remaja dimana yang melaksanakan kegiatan-kegiatan pergaulan bebas serta dapat menimbulkan masalah, baik masalah psikologis, social juga masalah keamanan.
Berbagai cara dilakukan oleh pengguna tersebut mulai dari menghisap, menelan, menyuntukkan sampai pada mengiris pada anggota tubuhnya. Dengan melakukan kegiatan tersebut, maka tingkat sterilitas dan kebersihan peralatan tidak lagi menjadi penting, dimana alat suntik, alat hisap dan silet digunakan secara bersama-sama. Dampak farmakologik dankesehatan yang dapat ditimbulkan antara lain :
a    Efek Farmakologi
Efek yang timbul akibat penggunaan obat-obatan tersebut antara lain :
·         Meningkatnya daya tahan tubuh sehingga tidak mudah lelah
·         Meningkatnya kewaspadaan dan rasa percaya diri yang
         berlebihan
·         Rasa nyaman dan perasaan bahagia semu
·         Timbul khayalan-khayalan yang menyenagkan
·         Emosi menurun
b.  Pada penggunaan obat-obat ini, akan timbul khayalan-khayalan yang merupakan khayalan-khayalan seksual sehingga obat ini disebut “ Love Drugs “. Pada penggunaan yang berlebihan, dapat menimbulkan dampak kesehatan.berupa keracunan/efek antara lain :
·         Muntah dan mual
·         Gelisah
·         Sakit kepala
·         Nafsu makan hilang
·         Denyut jantung dan tekanan darah meningkat
·         Timbul khayalan yang menakutkan
·         Reaksi panic
·         Emosi lepas control dan Mudah timbul rasa permusuhan pada  
         orang lain
·         Cenderung merusak diri
·         Kejang-kejang
·         Gangguan pergerakan dan keseimbangan
    c.  Dampak atau efek lain yang dapat ditimbulkan
Bila efek obat habis, jam berapa kemudian pengguna/pemakai mengalami hal-hal :
·         tidur dalam/lama
·         depresi
·         apatis
    d.  Ketergantungan obat
Akibat dari dampak/efek terhadap kesehatan, maka pengguna akan sehat tergantung pada obat-obat tersebut.
    e. Penularan penyakit melalui darah akibat penggunaan alat secara bersama-sama, seperti :
·         hepatitis
·         HIV/AIDS
·         Dll
4.Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV AIDS
           Akibat enggunaan obat-obat diatas, maka kesadaran pengguna akan tidak dapat terkontrol sehingga dapat terjadi hubungan seksual, penularan penyakit-penyakit antara lain :
a.      Penyakit menular seksual (PMS)
penyakit ini ditularkan melalui hubungan seks bebas, dimana penderita penyakit tersebut akan menularkan kepada pasangannya dan begitu pula seterusnya, bila pasangan tersebut berhubungan kelamin dengan orang lain sehingga akan menyebabkan rantai penularan yang panjang. Penyakit-penyakit tersebut antara lain :
·         sifilis
·         gonorhoe
·         dll
b.   HIV/AIDS
Penyakit ini selain dapat ditularkan melalui hubungan seks bebas, juga dapat melalui darah dengan perantara jarum suntik dan silet yang digunakan oleh muda-mudi pengguna narkoba.
Penderita HIV dalam kehidupan kesehari-harinya tampak seperti orang yang sehat, namun dapat terjadi penularan virus penyakit antara lain :
·         Hubungan seksual
·         Transfuse darah
·         Penggunaan alat suntik atau alat lainnya yang berhubungan dengan darah secara bersama-sama
·         Dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya
Dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan antara lain :
·         Penurunan daya tahan tubuh
·         Penurunan kekebalan tubuh sehingga tubuh dapat diserang oleh penyakit apa saja, dimana pada orang normal tidakmmenimbulkan kelainan yang berarti, tetapi pada penderita HIV dapat mengakibatkan kelainan yang sangat berat sampai pada kematian.
·         Keadaan berlanjut menjadi AIDS
·         Menyebabkan kematian
5.Kehamilan dan Aborsi
            Akibat pergaulan bebas yang dilakukan oleh muda-mudi dengan penggunaan obat-obat/narkoba yang akan menurunkan kesadaran serta hanya mementingkan kesenangan belaka, dapat memberikan dampak terjadinya hubungan seksual.
             Akibat hubungan seksual yang dilakukan tersebut akan menyebabkan kehamilan. Dan apabila kehamilan tersebut tidak diinginkan, maka mereka akan mengambil jalan pintas dengan melakukan pelanggaran hukum yaitu melakukan aborsi.
Hal-hal yang dapat terjadi bila dilakukan aborsi antara lain :
·         Janin tidak keluar dan dilahirkan dengan cacat
·         Pendarahan yang hebat
·         Infeksi jalan lahir pada ibu
·         Kematian
  IV. PENUTUP
Berbagai dampak dapat ditimbulkan terhadap kesehatan akibat pergaulan bebas, baik dampak kesehatan yang positif maupun yang negatif. Dampak kesehatan yang dapat timbul akibat pergaulan bebas muda-mudi yang bersifat negative dapat dicegah dengan mengalihkan kegiatan-kegiatan kelompok muda-mudi kearah kesehatan yang berdampak positif.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin

Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis
tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

MENGGANTI ALAT TENUN PASIEN




MENGGANTI ALAT TENUN PASIEN
 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Harus belajar teknik hygiene yang sesuai. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu,keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri,pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan perawat untuk memerlukan praktek kesehatan yang  rutin.
Selain itu,beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktek hygiene klien. Perawat menetukan kemempuanuntuk melakukan perawatan diri dan memberikan perawatan hygiene menurut kebutuhan dan pilihan klien. Ketika klien tidak mampu mengganti kain tenun secara pribadi maka perawat memberikan bantuan penting atau mengajarkan keluarga atau temannya bagaimana memberikan hygiene dengan cara dan pada waktu yang tepat.
Mengganti alat tenun ( Bad Making ) atau yang lebih dikenal merapikan tempat  tidur merupakan bagian personal hygiene karena tempat tidur  yang bersih dan rapi memberikan  keamanan dan kenyamanan untuk peningkatan kesejahteraan pasien.
1.2 Permasalahan
            Adapun permasalahan yang kami angkat dalam makalah ini adalah bagaimana teknik-teknik menganti alat tenun ( Bad Making ).
1.3 Tujuan
            Untuk mengetahui  bagaimana cara merapikan tempat tidur  ( Bad Making ) dengan cepat dan efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Cara kerja tindakan membereskan tempat tidur (bad making)
A.     Menyiapkan tempat tidur tanpa pasien
A.a   Alat dan Bahan
·         Tempat tidur,kasur,bantal
·         Seprei besar dan kecil
·         Perlak
·         Selimut
·         Sarung bantal
·         Keranjang/plastik tempat kain kotor
B.a .Cara Kerja
  1. Cuci tangan
  2. Letakkan seprei dengan lipatan memanjang dengan garis tengahnya untuk menentukan tengah-tengah tempat tidur
  3. Masukkan seprei bagian kepala ke bawah kasur kira-kira 30 cm.
  4. Masukkan seprei bagian kaki ± 25 cm, lalu kita membuat sudut dari kepala, terus ke bagian kaki.
  5. Masukkan sisi-sisi dari seprei ke bawah kasur
6.      Letakkan perlak melintang ± 50 cm dari garis kasur bagian kepala, lalu dimasukkan ke bawah kasur bersama-sama.
  1. Letakkan selimut ± 15 cm dari garis kasur bagian kepala, masukkan selimut bagian kaki ke bawah kasur bersama-sama.
  2. Sarung bantal dipasang, bantal diletakkan dengan bagian yang tertutup kejurusan pintu.
  3. Bereskan alat-alat lalu cuci tangan
Ø Melipat Sisi dengan Cara “mitred corners”
Selipkan seprei di bagian bawah tempat tidur dan biarkan bagian sisi lepas. Angkat sisi seprei, sekitar 45 cm (18 inchi) dari sudut ranjang. Selipkan bagian top sheet yang tergantung lepas dekat sudut tempat tidur. Sisi seprei lipat ke bawah tempat tidur.
Ø Melipat Seprei atau Selimut di Tempat Tidur
Setelah seprei atau selimut dipasang di atas tempat tidurangkat dulu bagian tengah bawah sekitar 30 cm (12 inchi) ke atas sebelum anda selipkan ke bawah kasur. Kemudian lipat ke satu sisi sedemikian rupa sehingga merupakan ploi bara selipkan seprei atau selimut tersebut ke bawah kasur.
Ø Mengganti Sarung Bantal
Masukkan tangan ke dalam sarung bantal, pegang sudut-sudut terjauh bantal tersebut lalu lipatkan posisinya di dalam sarung bantal. Secara bertahap masukkan bantal ke dalam sarungnya.
Ø  Oleh satu perawat
  1. Tempatkan kursi memunggungi sisi bawah tempat tidur.
  2. Lepaskan alas pada satu sisi tempat tidur, baru pada sisi yang lain.
  3. Angkat semua bantal kecuali satu.
  4. Lepaskan sarung bantal, letakkan bantal di kursi.
 Mengganti alas tempat tidur (seprei)
  1. Rapikan penutup kasur.
  2. Letakkan seprei bersihseparuh tergulung memanjang menyebelah gulungan seprei kotor. Selipkan separuh seprei dan atur sudutnya dengan cara “mitre”.
  3. Kalau menggunakan alas plastik gulung di setengah bagian tempat tidur lalu selipkan. Jika menggunakan alas khsus yang prelu diganti, tempatkan dahulu yang bersih setengah tergulung memanjang di samping yang kotor dan selipkan separuh sisanya. Kalau alas khusus ini bersih, tarik dan selipkan.
  4. Palingkan pasien sehingga berbaring pada punggung, melewati kain yang tergulung terus ke sisi yang lain.tarik bantal perlahan ke sisi anda dan jaga agar kepala pasien tetap di atas bantal.
  5. Pergilah ke sisi lain tempat tidur, tarik dan angkat alas yang kotor, luruskan penutup kasur. Kalau alas masih bersih dan tidak perlu diganti maka luruskan. “mitre” sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik masuk alas khusus dan lapis plastiknya lalu selipkan.
10.  Kalau anda mengganti seprei, gulung seprei yang bersih.selipkan dan susun sudutnya dengan cara “mitre”. Lepaskan kembali gulungan dan selipkan lapisan plastik dan alas khusus tersebut.
11.  Gulingkan pasien agar berbaring terlentang di tengah tempat tidur. Tempatkan pada posisi yang nyaman. Ganti sarung bantal apabila perlu dan tempatkan kembali.
Menggantikan selimut
12.  Angkat tutup atas atau selimut yang menutupi pasien, kalau memang ada. Ganti dengan yang bersih apabila perlu. Bereskan tempat tidur, lipat tutup atas atau selimut dan “mitre” sudutnya. Lipat tutup atas di atas bedcover. Ganti tutup atas dan duvet sesuai kondisi.
13.  Perhatikan agar pasien cukup nyaman.
Penanganan Akhir
Bersihkan semua peralatan.  Letakkan kembali perabot yang tadi dipindahkan. Jangan lupa
Ø  Oleh dua perawat
  1. Tempatkan kursi memunggungi tempat tidur.
  2. Lepaskan semua alas.
  3. Angkat semua bantal kecuali satu.
  4. Angkat selimut dan alas teratas secara terpisah. Lipat sepertiga atas sampai ketengah,juga sepertiga bagian bawah.angkat bersama-sama dan letakan diatas kursi.masukkan kain dikeranjang atau kantong plastik.biarkan pasien tertutup satu lapis alas dan selimut kalau ruangan cukup dingin.
  5. Palingkan kesatu sisi tempat tidur. Perhatikan agar kepalanya terletak di atas bantal dan kakinya tertopang dengan baik .
  6. Pegang pasein kuat-kuat saat dia berada di pinggir tempat tidur,yang lain menggulung setiap alas secara terpisah kebagian tengah tempat tidur. Kalau tidak dipasang yang baru,bentulkan yang lama agar tidak berkerut.buang semua kotoran yang ada di atas.
B.     Mengganti Alat Tenun Dengan Pasien di Atasnya
b.1 Alat dan Bahan
v  Kantong linen
v  Selimut mandi
v  Alas matras
v  Seprei bawah
v  Selimut sarung bantal
v  Bed seprei
v  Perlak
v  Kursi atau meja disamping tempat tidur
v  Sarung tangan sekali pakai
          b.2 Cara kerja
1.       Jelaskan prosedur  tindakan  kepada klien
2.       Persiapkan alat dan bahan
3.       Cuci tangan
4.       Kumpulkan  dan atur peralatan diatas kurdsi atau meja yang ada di sampinga tempat tidur
5.       Tarik gorden ruangan dan tutup pintu
6.       Atur ketinggian tempat tidur pada posisi yang nyaman,rendahkan pengaman tempat tidur disisi perawat
7.       Longgarkan seprei atas pada kaki tempat tidur
8.       Pindahkan bed seprei dan selimut  terpisah dan letakan dalam kantong linen
9.       Minta klien miring tidur membelekangi perawat
10.   Tutup klien dengan selimut mandi,minta klien memegang tepi atas selimut jika klien tidak mampu maka masukkan ke dalam bawah bahu
11.   Dengan  bantuan perawat lain selipkan menuju kepala tempat tidur
12.   Posisikan klien disamping pada sisi tempat tidur yang jauh,menghadap kebelakang pastikan pengaman terpasang
13.   Longgarakan linen bawah,pindahkan dari bagian kepala sampai kaki
14.   Gunakan seprei bersih untuk menyikap sebagai tempat tidur
15.   Letakan suprei bersih pada sebagian permukaan tampat tidur
16.   Pasang seprei sebagian dengan rapi sambil memperhatikan kondisi klien
17.   Pasang perlak jika diperlukan pada daerah bokong
18.   Naikkan pengaman tempat tidur pada pada area sisi kerja dan pindah kesisi yang lain
19.   Rendahkan rel sampingdan bantu klien berguling perlahan kesisi yang  diatas lipatan linen
20.   Longgarkan linen yang kotor  dibawah matras lalu buka secara pelan agar tidak mengenai linenbersih dan pakaian perawat
21.   Bentangkan seprei bersih lipatan linen bersih secara berlahan diatas tepi matras dari kepala ke kaki tempat tidur
22.   Miter sudut dari sepri bawah apabila memasukan sudut pastikan seprei itu halus dan bebes kerutan
23.   Pasangkan perlak dengan seksema tanpa mengganggu kondisi klien
24.   Minta klien tidur terlentang dan tetap kondisi rileks
25.   Pasangkan selimut klien pada area kaki sampai  terlihat rapi
26.   Ganti sarung bantal yang kotor dengan yang bersih lalu kenakan di bawah kepala klien dengan perlahan-lahan
27.   Naikkan pangamn tempat tidur sambil memperhatikan kondisi klien dan keraihan tempat tidur
28.   Atur posisi tempat tidur yang nyaman
29.   Buka tirai ruangan gorden dan pintu,atur kembali benda-benda pribadi klien dalam jangkauan yang mudah di atas meja samping tempat tidur
30.   Linen kotor masukkan dalam keranjang
31.   Buka sarung tangan lalu cuci tangan
32.   Catatat semua prosedur dan hasil temuan jika ada
BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
Dalam hal ini telah kami ketahui terdapat beberapa cara kerja untuk mengganti alat tenun pasien,di antaranya menyiapakan tempat tidur tanpa pasien dan menganti alat tenun dengan pasien diatas (ada pasien), sebelum melakukan tugas tersebut  terlebih dahulu kita siapkan alat- alat dan bahan yang dibutuhka, dalam melakukan tugas ini jangan dengan keadaan tergesah- gesah  dan dalam melakukannya jangan sampai adanya sikap- sikap atau perilaku kita yang membuat pasien kecewa atau merasa tersinggung dan  hal ini  merupakan suatu tugas bagi seorang Perawat untuk dilaksanakan dengan ikhlas.]